Sayyiduna Umar bin Khattab suatu kali pernah
bercerita: "Ketika Hafshah binti Umar mulai menjanda setelah kematian
suaminya Khunais bin Huzafah, saya langsung mendatangi Usman bin Affan seraya
menawarkan anak saya padanya". Usman berkata: "Saya akan melihat
kondisi saya dulu (memikirkannya)".
Beberapa hari kemudian, Umar kembali bertemu
dengan Usman dan ia langsung menjawab lamarannya, dengan menegaskan: "Saya
tidak akan menikah lagi". Kemudian Umar
mendatangi Abu Bakar RA seraya berkata: "Abu Bakar, jika engkau bersedia,
saya akan menikahkan engkau dengan anak saya Hafshah".
Anehnya,
Abu bakar diam dan tak menanggapi sepatah kata pun.
Seolah-olah ia enggan menerima lamaran tersebut. Umar
pun kecewa dengan tanggapan dua orang sahabatnya ini, terlebih lagi dengan
tanggapan yang di berikan oleh Abu Bakar. Kemudian
saking kecewanya, ia mengadukan masalahnya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Yang perlu kita perhatikan dari cerita ini adalah betapa tingginya perhatian dan peranan Sayyidina Umar RA terhadap jodoh anaknya. Padahal saat itu Sayyidah Hafshah telah menjadi janda dan tidak perlu lagi dicarikan pasangan disebabkan kemampuan dan pengetahuan yang ia miliki.
Jika seandainya anaknya masih gadis (belum pernah menikah) tentu perhatiannya akan semakin tinggi lagi, bukan?
Pada zaman sekarang, banyak diantara remaja baik laki-laki atau perempuan yang kehilangan perhatian ini. Perhatian orang tua dalam masalah jodoh. Kebanyakan orang tua membiarkan anak-anaknya kebingungan mencari jodohnya sendiri. Sehingga tak jarang ada yang tersesat dalam pencarian. Ada juga yang berhasil namun hasilnya sangat tidak memuaskan.
Yang perlu kita perhatikan dari cerita ini adalah betapa tingginya perhatian dan peranan Sayyidina Umar RA terhadap jodoh anaknya. Padahal saat itu Sayyidah Hafshah telah menjadi janda dan tidak perlu lagi dicarikan pasangan disebabkan kemampuan dan pengetahuan yang ia miliki.
Jika seandainya anaknya masih gadis (belum pernah menikah) tentu perhatiannya akan semakin tinggi lagi, bukan?
Pada zaman sekarang, banyak diantara remaja baik laki-laki atau perempuan yang kehilangan perhatian ini. Perhatian orang tua dalam masalah jodoh. Kebanyakan orang tua membiarkan anak-anaknya kebingungan mencari jodohnya sendiri. Sehingga tak jarang ada yang tersesat dalam pencarian. Ada juga yang berhasil namun hasilnya sangat tidak memuaskan.
Benar,
ada yang berhasil mendapatkan sang pendamping, tapi ia mendapatkan pendamping
yang sangat buruk seperti pengedar narkoba, pemabuk, penjudi dan lain
sebagainya. Yang lebih
memprihatinkan lagi, bahkan ada yang tersalah melakukan hal yang jelas dilarang
agama demi membuktikan "cinta" kepada idola hati.
Tidak hanya ABG dan para gadis, para pemuda juga menerima
hal yang sama. Berapa banyak para pemuda yang masih membujang, hidupnya penuh
huru-hara tak bermanfaat dan jauh dari perencanaan masa depan, lantaran acuhnya
orang tua terhadap mereka. Akibatnya, banyak
yang memilih jalannya sendiri tanpa peduli apakah itu bertentangan dengan norma
agama ataupun norma adat.
Jadi
untuk setiap orang tua yang kurang perhatian, marilah peduli dan ikut serta
dalam menentukan jodoh sang anak. Karena tugas orang tua tidak hanya mendidik,
menyekolahkan dan membesarkan saja. Namun lebih jauh lagi, di saat sang anak
telah dewasa pun orang tua semestinya turut berperan dalam pencarian jodohya,
supaya sang anak tidak memilih sesuatu yang salah.
Teruntuk
pemuda-pemudi, sangat dianjurkan untuk selalu curhat dan sharing dengan orang
tua dalam permasalahan ini agar dapat menentukan pilihannya dengan tepat.
Ingatlah, Masalah jodoh bukanlah masalah yang sepele. Dan untuk melahirkan generasi Bangsa dan Ummat yang baik tentu diawali dari memilih jodoh yang baik. Dan ingatlah, bahwa sebagian besar masa depan kita di dunia akhirat ditentukan oleh siapa JODOH kita.
Ingatlah, Masalah jodoh bukanlah masalah yang sepele. Dan untuk melahirkan generasi Bangsa dan Ummat yang baik tentu diawali dari memilih jodoh yang baik. Dan ingatlah, bahwa sebagian besar masa depan kita di dunia akhirat ditentukan oleh siapa JODOH kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar